CIANJUR – Pembelajaran Al-Quran merupakan program unggulan dari SMA Islamic Al-Irsyad boarding School Cipanas. Setiap pagi sebelum jam pertama dimulai, siswa-siswi belajar tata cara baca Al-Quran yang baik dan benar serta menghafal hadits -hadist.
Meski punya tujuan dan hasil yang baik, program ini bukan tanpa tantangan, masih ada sebagian peserta didik yang sedikit bermalas-malasan dalam mengikuti program pembelajaran al-Qur’an.
Salah satu contohnya ada siswa yang sengaja datang terlambat agar tidak mengikuti kegiatan tersebut. Hal ini cukup menjadi perhatian para guru melihat siswa-siswi yang tidak pernah atau jarang mengikuti pembelajaran Al-Qur’an.
Guru Al-Quran SMA Islamic Al-Irsyad Boarding School Cipanas, Wulan Nurhasanah, S.Pd, mengatakan, Kemungkinan besar minimnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran Al-Quran lantaran berada di jam pertama.
“Minat siswa yang kurang terhadap pembelajaran al-Qur’an ini disebabkan karena berada di jam pertama serta kurangnya motivasi dari anak tersebut,” terangnya kepada tim jurnalis IABS, Selasa (10/9/2024).
Demi mengatasi hal tersebut, management sekolah juga terus mendorong motivasi peserta didik melalui pendekatan yang lebih intens dan humanis. Hal ini didasari pada pendekatan psikologis dibanding pendekatan fisik. Sehingga siswa-siswi SMA IABS Cipanas dapat lebih termotivasi lagi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Al-Quran.
Selain itu, beliau juga mengatakan bagi siswa yang tidak mengikuti pembelajaran Al-Qur’an maka akan mendapatkan sanksi atau hukuman. Namun, Hukuman tersebut tidak berupa hukuman fisik, melainkan adanya pembelajaran tambahan selepas sekolah.
“Karena kalo diberi hukuman fisik malah gak ada efek jeranya. Semoga kalo hukuman seperti ini, siswa bisa lebih disiplin dan lebih semangat lagi dalam menuntut ilmu dan belajar Al-Quran,” pungkasnya.(*)
Tim Liputan : Alfiah Yuhpi ( Kelas XI Merdeka 1)